Untung-Rugi Cederanya Rojo dan Ibrahimovic

Foto: mirror.co.uk

Manchester United pada akhirnya berhasil menembus babak semi final Liga Europa 2016/17 setelah menyingkirkan wakil Belgia, RSC Anderlecht dengan skor agregat 3-2. Penarikan undian babak semi final pun telah dilakukan oleh UEFA pada hari Jumat (21/4) lalu, yang mana mempertemukan Manchester United dengan satu-satunya tim Spanyol yang tersisa di Liga Europa, Celta Vigo.

Di satu sisi, MU juga menjadi satu-satunya klub asal Inggris yang tersisa di kompetisi Eropa, setelah Leicester City dipastikan tersingkir dari ajang Liga Champions di babak delapan besar. Namun demikian, kesuksesan MU melaju ke semi final Liga Europa ini pun mesti dibayar mahal dengan cederanya dua pemain kunci mereka. Pada pertandingan leg kedua yang berlangsung di Old Trafford pada Jumat dinihari WIB lalu, Marcos Rojo dan Zlatan Ibrahimovic menjadi ‘tumbal’ kesuksesan United.



Marcos Rojo terlebih dahulu ditarik keluar di babak pertama, setelah mengalami cedera lutut. Sempat kembali bermain setelah mengalami benturan dengan pemain lawan, namun bek asal Argentina itu akhirnya benar-benar tumbang dan lalu digantikan oleh Daley Blind. Setelah keluarnya Rojo, lini belakang MU pun langsung terlihat kurang solid. Alhasil, Sofiane Hanni sukses menceploskan gol penyama kedudukan di babak pertama.

Beruntung, Blind mampu berkoordinasi lebih baik dengan Eric Bailly di babak kedua, hingga pertahanan MU kembali sulit dibongkar oleh lini depan Anderlecht. Ditambah lagi, sepanjang babak kedua MU terus melakukan tekanan dan menciptakan banyak peluang emas.

Tapi di penghujung babak kedua, Zlatan Ibrahimovic malah tertimpa nasib buruk, setelah bomber asal Swedia itu salah mendarat ketika melakukan duel udara. Kaki kanannya tidak menapak ke rumput dengan sempurna, hingga membuatnya langsung terkapar dan mengerang kesakitan. Hal itu terjadi tepat ketika wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya 90 menit waktu normal.

Ibrahimovic sempat memperoleh perawatan di atas lapangan, namun kondisinya sangat tidak memungkinkan. Ia pun dipapah oleh tim medis United untuk keluar lapangan. Posisinya saat itu langsung digantikan oleh Anthony Martial.

Dua pemain tersebut pun menyusul menambah panjang catatan cedera pemain MU, karena sebelumnya Phil Jones, Chris Smalling dan Juan Mata, sudah terlebih dahulu menepi karena cedera masing-masing. Diperkirakan ketiganya baru akan kembali pada pertengahan Mei mendatang.

Terkait cederanya Rojo dan Ibrahimovic, Mourinho sebenarnya sempat ragu dan ingin menunggu. Akan tetapi perasannya mengatakan kalau keduanya harus segera diganti. Beruntung, keputusan Mou dengan memasukkan Blind dan Martial bukanlah hal yang salah. Keduanya tetap bermain baik, walau akhirnya MU baru bisa mencuri gol kemenangan di babak kedua extra time lewat manuver yang dilakukan Marcus Rashford.

Terbaru, Rojo dan Ibra dikabarkan harus absen sampai akhir musim. Bahkan khususnya untuk Ibra, ia kemungkinan bakal menepi sampai Januari 2018 mendatang. Itu artinya, MU tidak akan lagi bisa memakai layanan pencetak 28 gol bagi tim untuk mengarungi sisa musim 2016/17 dan separuh musim pertama musim 2017/18 yang akan datang.

Kerugian


Jika dilihat, memang ada sisi untung dan rugi yang bisa diambil dari cederanya dua pemain ini. Tapi mungkin sisi ruginya memang sangatlah besar. Pertama, menepinya Rojo dipastikan bakal menjadi suatu kerugian besar bagi Manchester United saat ini. Pasalnya, Mou tahu betul kalau skuatnya saat ini tengah dilanda krisis bek, terutama untuk pemain-pemain yang berpengalaman. Saat ini hanya tersisa Bailly dan Blind untuk bisa mengisi sektor bek tengah. Walau sebenarnya, Blind bukanlah berposisi asli sebagai bek tengah.

Jika nantinya Mourinho memilih duet Bailly dan Blind untuk mengarungi sisa musim ini, baik di Premier League ataupun Liga Europa, maka ini akan menjadi kombinasi duet bek tengah kesekian yang dijajal The Special One. Bailly dan Blind sebelumnya belum pernah bertandem dalam satu pertandingan liga sebagai bek tengah. Skema ini pun dirasa cukup riskan untuk MU, yang sedang berupaya memperbaiki prestasi mereka di musim ini.



Kerugian lain datang dari menepinya sang bomber andalan, Zlatan Ibrahimovic. Tak dipungkiri, total 28 gol ia buat di semua kompetisi musim ini dan mengukuhkan dirinya menjadi topskorer bagi Manchester United. Ketidakhadiran Ibra di skuat MU pastinya akan sangat terasa dampaknya.

Sementara itu, MU saat ini hanya menyisakan tiga pemain depan, yang secara karakter memang berbeda dengan Ibra. Mereka adalah Wayne Rooney, Martial dan Rashford. Ketiganya sejauh ini belum membuktikan diri mampu menjadi goal getter yang bisa diandalkan Mourinho. Tapi mau tidak mau, Mou harus mengambil keputusan ini.

Keuntungan


Sebenarnya tidak ada keuntungan signifikan yang didapat Manchester United dengan absennya dua pemain andalan mereka itu. Ditambah, tiga pemain yang cedera lainnya juga masih belum bisa tampil. Hanya saja, Mourinho kini mempunyai keuntungan soal pemilihan pemain. Sebelumnya, Mou selalu dibuat pusing mengenai keputusan kapan seorang pemain harus ia mainkan. Bahkan, pemain seperti Memphis Depay dan Morgan Schneiderlin, yang di musim lalu selalu menjadi pilihan utama Louis van Gaal pun sampai harus hengkang ke tim lain akibat sangat jarang menjadi pilihan Mou.



Beberapa pemain muda MU juga demikian. Sejauh ini hanya ada Marcus Rashford, yang banyak mendapat peluang bermain. Sementara bek muda Tim Fosu-Mensah, sangat jarang dimainkan secara reguler. Belakangan, ia beberapa kali hanya menjadi pemain pengganti ‘formalitas’ di menit-menit akhir menjelang laga berakhir. Sungguh miris, mengingat di musim lalu Fosu-Mensah sempat menjadi salah satu pemain muda yang dipercaya penuh oleh Van Gaal, terutama di paruh musim kedua.

Dengan tidak adanya Rojo dan Ibra, beberapa pemain senior yang selama ini lebih sering duduk di bench juga akan mendapat kesempatan bermain. Bukan hanya Blind, tapi tidak menutup kemungkinan Mou akan kembali memercayakan sang kapten, Rooney untuk menjadi starter. Sementara Rashford kemungkinan akan lebih rutin ditempatkan sebagai penyerang sayap dan bertugas memberikan suplai bola matang kepada Rooney.

Belakangan, Rooney memang sering dihubung-hubungkan dengan kepindahnnya ke Everton atau ke Liga Super Tiongkok. Bahkan, legenda Manchester United, Roy Keane sempat mengatakan bahwa era Rooney di MU sudah habis. Hal itu diutarakannya setelah Mourinho lebih memilih menurunkan Martial sebagai pengganti Ibra dalam babak extra time di laga melawan Anderlecht lalu. Keane pun menyebut Rooney harus ‘marah’ kepada Mou, agar ia bisa kembali mendapatkan tempat di tim utama.



Pengalaman Rooney nantinya bisa digunakan untuk mengarungi sisa musim ini, yang mana Manchester United masih harus menjalani banyak laga berat. Bukan hanya semi final dan final (jika lolos) Liga Europa, akan tetapi juga beberapa partai berat di Premier League, seperti menghadapi Manchester City, Tottenham Hotspur dan Arsenal.

Selain itu, Mou juga jadi punya kesempatan lebih banyak untuk mengasah pemain-pemain seperti Rashford, yang secara pengalaman masih belum terlalu matang. Secara keseluruhan, walau tidak bisa disebut ada keuntungan signifikan di balik cederanya Marcos Rojo dan Zlatan Ibrahimovic, setidaknya Jose Mourinho jadi punya pilihan lain dalam meracik timnya. Ia pun bisa membuktikan kalau MU tidak melulu bergantung pada sosok Ibra di lini depan dan Rojo di lini belakang. The Red Devils harus membuktikan kalau mereka juga punya segudang pemain berkualitas, yang tetap bisa menjadi andalan di semua kompetisi.
Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads